Anak selalu diibaratkan dengan kertas putih, bersih dan tanpa noda. Anak akan berperilaku seperti apa yang ia pelajari dan apa yang ia lihat. Sehingga dalam usia dini anak, orangtua mulai menanamkan nilai-nilai baik kehidupan, seperti kejujuran. Sikap jujur sangat penting ditanamkan pada diri anak sedini mungkin. Karena anak yang diajarkan akan kejujuran maka akan tumbuh menjadi anak yang memiliki karakter yang baik. Beri tahu anak bahwa Berani jujur hebat, jujur adalah suatu tindakan yang akan menunjukan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya oleh orang lain nantinya.
Kejujuran memang tidak selalu manis, namun dengan bersikap jujur merupakan bagian kebijaksanaan. Maka dari itu, penting diajarkan kepada setiap orang mulai dari masih kanak-kanak. Jika orangtua lalai untuk menanamkan kejujuran kepada anak, maka bukan mustahil apabila anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang suka berbohong, berbuat curang, hingga dapat menipu orang lain. Sebagai orangtua membayangkan hal tersebut saja sangat mengerikan, jangan sampai hal tersebut terjadi pada anak yang kita sayangi.
Selain itu, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa. Bangsa ini akan diteruskan kepada siapa lagi jika bukan anak-anak kita saat ini. Jika anak yang tumbuh dengan nilai-nilai kebaikan pada dirinya, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih maju dipimpin oleh penerus yang berintegritas.
Agar anak tumbuh dengan nilai kejujuran, orangtua dapat mencoba beberapa cara berikut ini untuk mengajarkan anak :
1. Mempraktekkan Kejujuran di Depan Anak
Sekolah pertama anak adalah lingkungan rumah dengan guru pertama merupakan kedua orangtuanya. Orangtua harus menjadi role model yang baik untuk ditiru oleh anak. Orangtua sebaiknya mencontohkan seperti apa perilaku sikap kejujuran depan anak. Contohnya adalah ketika Anda dan anak pergi ke toilet umum berbayar dan petugas penjaganya sedang berada di tempat, hanya ada kotak uangnya, Anda harus tetap memasukan uang ke kotak tersebut. Sambil memberitahu kepada anak apa yang Anda lakukan merupakan sikap jujur.
2. Menghargai Kejujuran Anak
Ada beberapa aksi anak yang mengundang amarah dari orangtua. Selain itu orangtua juga sering lalai untuk mengapresiasikan perilaku baik yang dilakukan oleh anak. Untuk anak tahu bahwa bersikap jujur adalah hal yang baik, orangtua sebaiknya selalu menghargai dan mengapresiasikan kejujuran yang anak tunjukkan. Sesekali hadiahkan anak dengan pelukan, pujian, hingga kado kecil karena anak sudah bersikap jujur.
3. Ajari Anak Resiko Apabila Anak Tidak Jujur
Ajari anak apa yang terjadi jika anak bersikap tidak jujur. Anak akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang sekitar, dijauhi orang sekitar, dan perasaan anak akan merasa tidak tenang jika tidak jujur.
4. Ajari Anak untuk Selalu Membela yang Benar
Melakukan apa yang benar akan lebih penting daripada membela perasaan seseorang yang telah melakukan kesalahan. Intinya, yang salah tetaplah salah. Maka ajarkan anak untuk selalu membela yang benar, bukan sebaliknya.
5. Menerapkan Konsekuensi
Selain mengajarkan anak nilai-nilai kejujuran, orangtua juga harus menerapkan konsekuensi jika anak tidak jujur. Agar anak tahu jika berbohong adalah sesuatu yang tidak baik, yang orangtua tidak sukai, dan akan merugikan dirinya. Orangtua harus konsisten dalam menerapkan konsekuensi dan memberikan efek jera agar anak tidak mengulangi untuk berbohong lagi.
Intinya nilai-nilai kebaikan ini akan membantu anak dalam pembentukan karakter anak tersebut. Anak akan tumbuh menjadi anak yang bertanggungjawab, enggan berbuat curang, apalagi hingga berbuat korupsi jika ia menjadi pemimpin nantinya. Karena korupsi akan merugikan diri sendiri dan bangsa. Anda juga bisa mengajari kejujuran pada anak menggunakan cerita anak agar lebih mudah dimengerti, seperti yang bisa dilihat pada website Ketahui nilai-nilai integritas dalam situs https://aclc.kpk.go.id/. Semoga bisa membantu!